Terjebak peran yang salah

Assalamuallaikum..
Tentang peran dalam kehidupan sehari-hari. Sering kali kita tidak sadar terjebak dalam peran yang sebenarnya bukan kita inginkan.
Entah ya dengan yang lain, tapi saya sedang merasa terjebak dengan peran pilihan saya namun ternyata tidak cocok.
Saya seperti bermain film menjadi tokoh yang tidak tepat untuk saya. Kenapa bisa begini?
Karena saya kurang ilmu.
Ilmu? Iya ilmu. Kalau saya sudah paham bahwa di peran saya sekarang ini, akan jadi seperti ini saya pasti mampu memerankan dengan benar. Sehingga saya puas dengan tokoh yang sedang saya mainkan saat ini.
Saya memilih peran menjadi ibu rumah tangga. Jika ditanya kenapa saya memilih peran ini jawabannya karena cinta saya kepada anak-anak. Tapi, saya dibesarkan dengan doktrin wanita harus bekerja. Wanita harus mandiri, harus pandai agar tidak mudah dibohongi pria. Itu doktrin yang saya terima sejak kanak-kanak. Itu yang membuat saya merasa peran ibu rumah tangga tidak cocok untuk saya.
Bukan, bukan berarti tidak bagus. Ibu rumah tangga berat pekerjaannya. Dan ilmu saya kurang disitu. Sungguh saya melihat hasil yang menakjubkan dari anak-anak saya.
Saya dibekali untuk kuat dan mandiri. Alhamdulillah saya kuat dan mandiri. Namun ternyata saya memendam. Bahwa saya harus memperlambat langkah, bahwa saya harus realistis, bahwa saya harus bersabar dan saya harus bersyukur. Tapi itu tadi saya memerankannya tidak begitu bagus. Terlihat bagus di luar tapi di dalam bergejolak.
Itu yang menyebabkan baby blues ini menjadi psikosomatis.
Seharian mencari apa masalah saya, dan ternyata ini terjebak peran yang tidak sesuai. Padahal ini pilihan saya.
Lalu solusinya apa? Hmmm, peran menjadi ibu itu untuk selamanya. Itu akan terus saya cari ilmunya sampai saya nyaman. Tapi, ada hal-hal lain yang akan saya lakukan. Sehingga saya tetap bisa berkarya. Menyalurkan emosi-emosi saya dengan positif. Mungkin menulis, mungkin belajar melalui seminar. Mungkin membuat seminar. Doaku semoga biro segera jadi. Sehingga ttp bisa membagi waktu dengan baik. Dan semoga ini solusi yang tepat. Bekerja di rumah.
Yang pasti kesalahan ini adalah kesalahan yang harus saya syukuri. Karena nikmat Tuhan mana lagi yang ingin kau dustakan? Sambil terus mengenali apa keinginan saya dan apa yang bisa saya lakukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERIKSA DOKTER GIGI DI CIBINONG

Periksa kandungan di Cibinong

Kuliner part 4 : Bogor (Again ;) )