Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Semakin haus ilmu

Assalamuallaikum.. Dulu waktu belum menikah sempet heran, kenapa sih orang-orang udah ga sekolah ada yang ikut-ikut seminar atau kelas ini kelas itu. Bincang ini bincang itu. Dan sekarang saya ada di posisi orang yang saya heran itu. Ternyata jawabannya sesimple emang butuh ilmu itu. Emang mau tau untuk apa hal itu terjadi atau pingin nambah ilmu baru. Semakin kesini semakin haus ilmu. Semakin ingin tau lebih banyak hal yang menurut saya pribadi punya manfaat. Sebulan ini udah daftar beberapa kelas. Dari yang free sampai yang berbayar. Awal bulan kemarin ikut kelas sharing heart to heart postnatal. Hasilnya jadi tau bahwa saya perlu pengelolaan emosi. Ada hsl lain yang harus saya pelajari. Kemarin, rabu malam ikut kelas financial clinic kelas bisnis. Jadi tau bahwa kalo mau bisnis itu yang dicari adalah apa masalah klien yang coba kita selesaikan. Target market dll. InsyaAllah besok ikut kelas diabetes mellitus di rs priasih. Minggu depan InsyaAllah ikut 2 kelas khusus unt

Perbaikan financial

Assalamuallaikum.. Beberapa bulan ini tercengang dengan pos pengeluaran. Jadi dengan pendapatan per bulan yang kurang lebih sama setiap bulannya, beberapa bulan ini saya bisa saving untuk pembayaran cicilan mobil sebanyak 2x sebulan. Padahal pengeluaran lebih banyak juga. Karena fio sekolah, biaya diapers caca, kenaikan gaji bibi. Tapi kok bisa ya bayar cicilan 2x. Setelah ditelisik lagi, saya sedikit tertohok kalo baca kelas financialnya qm financial atau ig stories nya jouska. Ya jangan semua dibeli, jangan semua yang dilihat langsung bayar. Udah beberapa kali ada program promo di ecommerce saya ga impulsif kaya biasanya. Udah bisa misahin di hati ini perlu apa ga. Ini nyesel ga belinya. Bahkan ada beberapa barang yang baru dibeli setiap kali kalo ada program promo. Kaya baju, makanan, diapers. Jadi dilihat yang mana yang dibutuhin, sabar nunggu promo, pas promo langsung beli. Selain itu juga ngurangin jajan di luar. Saya sih udah jatahin seminggu sekali jataj entertainment se

Terjebak peran yang salah

Assalamuallaikum.. Tentang peran dalam kehidupan sehari-hari. Sering kali kita tidak sadar terjebak dalam peran yang sebenarnya bukan kita inginkan. Entah ya dengan yang lain, tapi saya sedang merasa terjebak dengan peran pilihan saya namun ternyata tidak cocok. Saya seperti bermain film menjadi tokoh yang tidak tepat untuk saya. Kenapa bisa begini? Karena saya kurang ilmu. Ilmu? Iya ilmu. Kalau saya sudah paham bahwa di peran saya sekarang ini, akan jadi seperti ini saya pasti mampu memerankan dengan benar. Sehingga saya puas dengan tokoh yang sedang saya mainkan saat ini. Saya memilih peran menjadi ibu rumah tangga. Jika ditanya kenapa saya memilih peran ini jawabannya karena cinta saya kepada anak-anak. Tapi, saya dibesarkan dengan doktrin wanita harus bekerja. Wanita harus mandiri, harus pandai agar tidak mudah dibohongi pria. Itu doktrin yang saya terima sejak kanak-kanak. Itu yang membuat saya merasa peran ibu rumah tangga tidak cocok untuk saya. Bukan, bukan berar

Post partum

Assalamuallaikum.. Hari minggu kemarin saya ikut perbincangan singkat heart to heart post partum dengan psikolog om ge, @latihati kalo di instagram. Beliau terkenal dengan metode pendidikan ruasdito itu. Kenapa memutuskan untuk datang? Karena belakangan lagi ngerasa ada yang salah. Ga tau apa tapi ini salah. Badan lg timbul bintik-bintik. Beberapa mengatakan perubahan hormon, beberapa mengatakan psikosomatis. Dokter sendiri baru bilang jamur. Tapi sudah pengobatan masih begitu. Lalu apa yang dibicarakan? Masalah-masalah postpartum. Baby blues dan sekitarnya. Waktu 1,5 jam tidak memungkinkan untuk bicara lama. Tapi cukup membuat saya paham, bahwa masalah saya ada di penyaluran emosi yang aman. Saya setiap ada problem memang bercerita dengan suami, tapi tidak lahir batin saya tumpahkan, sehingga mengendap. Apakah sudah mengetahui apa yang harus dilakukan? Jujur belum. Karena saat ini suami sedang di rumah. Dan problem biasanya dtg ketika suami dines luar kota. Tapi ti