Seberapa hokikah kita?

Assalamualaikum

Ada yang percaya keberuntungan atau hoki ga?
Kalau saya sih percaya bahwa apa yang datang kekita itu rejeki atau titipan dari Allah. Ada yang hasil kerja keras, ada juga karena amalan-amalan baik kita, atau juga cobaan.
Mama saya sering bilang kalau rejeki saya bagus. Selalu hoki. Dipikir-pikir ya ini rejeki dari Allah. Kalau dilihat, saya memang Alhamdulillah selalu dapat apa yang saya inginkan. Mulai dari pendidikan, pasangan, penghasilan. Tapi apa semua cuma hoki?
Saya ingat betul dulu untuk bisa masuk smp dan sma tempat saya belajar banyak yang mencoba berbagai macam usaha seperti les bimbel dengan jadwal khusus. Dan saya lulus begitu saja.
Begitu sajanya itu ya saya lulus dengan nilai yang baik, hasil dari saya belajar selama sekolah. Saya juga didrill banget sama mama saya. Mama selalu ingin nilai saya bagus. Jadi ya untuk apa les bimbel di tempat lain kalau mama saya bisa mengajar saya. Disaat anak lain main, saya belajar. Disaat anak lain nonton tv, saya belajar. Jadi apakah hanya hoki? Saya rasa tidak.
Hanya saja ketika adik saya mengikuti jejak saya untuk tes di sekolah-sekolah tempat saya belajar kok dia ga lulus. Padahal Dia jauh lebih cerdas dibandingkan saya. Apa dia ga hoki?
Salah, rencana Allah lain buat adik saya. Smp dia ga masuk smp negeri. Tapi dia masuk mts yang notabene tukang tawuran. Apa dia jadi tukang tawuran? Ga, dia selalu jadi juara satu di kelas dan ga pernah bayar sekolah malah dibiayai untuk sekolah. Rejeki kan? Hanya saja beda bentuknya. Dia jadi bisa lancar baca Al Quran. Rajin solat dhuha. Rajin solat jamaah. Rejeki mama saya juga kan punya anak soleh.
Lalu ketika sma, dengan nilai dan rangking yang bagus itu tetap saja dia ga bisa masuk sma tempat saya belajar. Dia masuk ke sma swasta yang dekat dari rumah. Dari situ dia kenal dengan pencak silat dan dia jadi atlet daerah. Rejeki juga kan. Dapat ilmu tambahan, dapat teman baru, dapat uang juga, dapat cedera juga. Hehehe..
Lulus sma, adik saya disuruh papa saya untuk masuk tni. Kami mengeluarkan sejumlah uang agar adik saya lulus. Terus adik saya gagal. Apa itu rejeki? Rejeki bagi kami, karena kami diingatkan untuk tidak boleh berbuat curang sama Allah. Baru niat aja udah gagal.
Rejeki itu banyak bentuknya, kaya sekarang kita bisa tau banyak macam hal hanya dengan googling, bisa bernafas tanpa selang bantuan, bisa makan apa saja, tidak perlu antre di rumah sakit karena sedang sakit. Cuma ya kadang kita lupa dengan apa yang kita punya dan lebih sering berkata “ ah dia mah enak, hoki terus.”
Padahal dibalik enak dan hoki bisa saja ada luka dan air mata yang tidak diketahui orang lain. Bisa saja ada amalan yang orang lain tidak tahu. Bisa saja ada doa tengah malamnya yang kita tidak tahu.
Kenapa tidak kita syukuri saja apa yang kita punya. InsyaAllah semua jadi lebih baik.
Sudahkah kita bersyukur hari ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERIKSA DOKTER GIGI DI CIBINONG

Periksa kandungan di Cibinong

Hamil anak kedua. Alhamdulillah..