Proses lebih penting dari hasil

Assalamuallaikum..
Belakangan ini banyak banget saya dengar tentang perilaku anak dari anak jaman sekarang yang sering dibilang “jaman now”. Yang saya lihat dan dengar lebih banyak orang yang merasa bahwa mereka kurang mengerti tentang kehidupan sosial. Seperti kata maaf, terima kasih, permisi, tolong. Tidak pernah terdengar dari mereka.
Saya sempat sih ngalamin, kemarin junior saya sering sekali bertanya tentang tugas dan tidak kenal waktu. Saya bilang kalo malam saya nidurin anak saya. Jadi ga bisa bales. Lalu dia beberapa kali minta kirim tugas yg sama. Saya bilang sudah ada kok. Saya pernah kirim. Di outbox email saya ada.
Ya itu contoh yang ga perlu ditiru ya.
Nah kemarin sempat rame seorang selebtwit membukakan pintu dan cewe yang dibuka pintunya ga ngucapin terima kasih akhirnya diteriakin sama dia makasih ya.
Ini jg harusnya ga ditiru. Karena ya memang seharusnya udah jadi kebiasaan kita kata-kata itu.
Masih ingat betul dulu dipelajaran ppkn ada bab tentang toleransi, tentang gotong royong, tentang ucapan-ucapan itu. Yang sekarang sudah ga tau kemana. Apa masih diajarkan atau tidak.
Dulu mama saya tiap ngajar selalu tenang. Orangtua mendukung guru. Sekarang apa-apa yang dilakukan guru selalu ada celahnya di mata orang tua. Bisa dituntut dan dipenjara. Inget kan ya kasus yang orang tua marah karena rambut anaknya dipotong guru. Padahal ya dari jaman dulu, kita juga ngerasain hal yang sama.
Masalah buku saja jadi masalah besar. Jaman dulu, buat sekolah anak orang tua langsung siap. Uang belanja juga dihemat-hemat.
Fenomena ini saya amati karena belakangan kita cenderung menyukai hasil. Ga peduli bagaimana caranya yang ingin dilihat adalah hasilnya. Bukti dimana banyak sekali kita yang setengah mati berusaha untuk terlihat “waw” di sosial media padahal hutang dimana-mana. Bahkan ada yang minta uang keyayasan lain, dan berkata bahwa di sekolah anaknya tidak mendapat kebutuhan sekolah. Padahal di sekolah digratiskan. Uangnya untuk apa? Untuk beli baju ibunya. Wow kan.
Jadi demi, demi terlihat baik di depan orang lain kita ga peduli lagi sama proses.
Ada proses kerja keras untuk bisa punya uang, ada prose berhemat untuk bisa beli sesuatu.
Ada proses belajar untuk jadi pintar. Dan orang tua jaman sekarang lebih peduli nilai matematika anaknya dibanding manner.
Jadinya, ya itu. Mereka yang sering rebutan ga bisa antri, mereka yang lebih sering nyinyir dibanding bersyukur atau memuji. Mereka yang lebih sering berhutang dibanding nabung. Dan kalo hutang susah sekali bayarnya. Padahal yang dihutangin bisa jadi butuh untuk biaya sekolah anaknya yang dia alihkan dulu untuk yang minjam. Sedangkan yang minjam menggunakan uangnya untuk traveling.
Kita lupa, sering lupa. Pastinya saya juga. hidup itu proses belajar yang tidak sebentar. Kalau tidak sejak kecil diajarkan hal baik, maka kapan lagi?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERIKSA DOKTER GIGI DI CIBINONG

Periksa kandungan di Cibinong

Hamil anak kedua. Alhamdulillah..